Jumat, 11 Desember 2009


PEREMPUAN GESIT

“Di negara lain persiapan lebih matang dan waktu latihan lebih panjang, beda dengan kita”

Papua sebagai gudang sepabola berbakat nasional memang tidak terbantahkan. Tidak hanya disektor putra tentunya, tapi juga di sektor putri . Anak pegunungan yang dikenal dengan julukan ‘badai dari pegunungan’ memiliki segudang talenta. Keahlian dalam mengolah si kulit bundar menjadi tontonan yang mengasyikan tidak hanya disukai oleh kaum pria saja, namun wanita pun sangat mencintai permainan ini. Salah satunya adalah Regina Womi. Regina mencintai dan hobi bermain bola sejak masih kecil. Walaupun dirinya seorang wanita, tidak membatasi dirinya bermain seperti layaknya laki- laki. Tubuhnya yang mungil tak menjadi hambatan, malahan menjadi seorang yang cekatan dan gesit dalam bermain bola.

Mudah tersenyum, ramah dan cepat beradaptasi dengan teman- teman membuat ia disukai oleh teman- temannya. Gadis yang memiliki nomor punggung 11 ini, sudah menjelajah beberapa negara melalui hobi sepakbolanya, bahkan dipercaya memperkuat tim nasional Indonesia bermain di Vietnam. “Saya bangga dari Papua banyak yang mewakili,” kata Regina. Menurut Regina orangtuanya sangat mendukung aktifitasnya, selama tidak menganggu proses pendidikan. Regina bersyukur karena kariernya di dunia persepakbolaan berjalan dengan baik dengan pendidikan yang sedang dilakoninya. “Selama ada pertandingan diluar, pihak sekolah memberi dispensasi,” kata Regina. Regina memulai kariernya di dunia persepakbolaan saat kelas enam SD, di mana pada saat itu memperkuat tim persikimo, Yahukimo tahun 2006. Dalam laganya yang pertama tidak membuahkan hasil, namun ia tetap semangat. “Waktu itu tidak dapat juara, karena baru tampil,” kata anak dari pasangan Steven Womi dan Lina Kogaya ini. Tahun 2007 kembali tetap membela Tim Persikimo, namun kesempatan untuk bertanding diluar daerah agak sulit akibat, akhirnya Regina memutuskan untuk mengasah kemampuan ketempat lain. Pada tahun 2008 Regina memperkuat Tim Persitoli, Tolikara, hasilnya mendapat juara 2 sekaligus mendapat kesempatan bermain ke Hongkong. “Waktu main di Hongkong kita dapat juara 3,” jelas Regina yang masih duduk di kelas I SMA Wamena ini. Pada tahun 2009 diadakan sepakbola wanita ‘Galanita’ Papua memperebutkan piala bergilir Gubernur Cup, sekaligus seleksi tim yang akan dikirim ketingkat nasional pada tahun 2010 mendatang. Kembali tim Persitoli menjadi Jawara, sekaligus mewakili tim dari Papua ketingkat nasional. Jikalau berhasil ditingkat nasional, maka akan kembali berlaga ditingkat internasional, mewakili Indonesia. Gadis yang menempuh pendidikan di SMA Negari I Wamena ini, berharap bisa lebih baik lagi dan bisa mempertahankan gelar yang ada, apalagi saat ini dipercayai sebagai kapten kesebelasan. Regina mengaku selama menjadi kapten kadang- kadang emosi timbul, itu semuanya dilakukan demi sebuah kemenangan dan ia terus memberi motivasi dan semangat kepada teman- temannya. Satuhal yang tidak bisa dilupakan Regina, di mana pada tahun 2007 mewakili Timnas Indonesia bermain ke Vietnam. Ini suatu kebanggaan tersendiri. “Saat itu perwakilan dari Papua ada 10 orang dan dari Jakarta 8 orang,” bangga Regina. Penilaian Regina pemain negara lain lebih bagus karena latihan yang dilakukan lebih matang, dan waktu persiapan lebih, tidak seperti di daerah kita Indonesia, latihan pada saat mau bertanding saja, jadi tidak maksimal.

Gadis pegunungan yang bercita- cita menjadi dokter ini, sudah mulai menabung untuk membiayai sekolahnya dan selalu rendah diri. “Saya akan terus berjuang membela tim dan akan mengharumkan nama Papua, terlebih saya ingin ke Hongkong lagi karena pemandangannya indah sekali,” kata pengemar Christian Ronaldo ini. (Jon/CR 7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar