![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlMEmpq4YNIuDomvOB_D05heowIODfTXTdTB7GJBHdKqzFEYQTY2AgteEEKOecvXU9DOC1LiCD0ddhQjUAYe2gpHh0pHjh7XC93e7FgVrt_wFqKPE0M43FFgJ0W8bnwNM6yKwN8fZdwqs/s320/M.+Noer+Jhohan,SH,+Pemilik+Hotel+LINE+CITY+(6).jpg)
‘LINE CITY’ HOTEL BATAS KOTA
Perhotelan merupakan salah satu usaha dari beberapa usaha dari sub sector pariwisata yang merupakan sarana pokok dalam pengelolaan industri. Oleh sebab itu pembangunan perhotelan menjadi prospek yang menjanjikan dan sedang dilirik setiap pengusaha di Papua. Hotel ‘Line City’ (Hotel batas kota- red) hadir memenuhi kebutuhan masyarakat Papua dengan tempat yang strategis mempermudahkan perjalanan baik menuju airport maupun pusat kota Jayapura.
Hotel yang beralamat di Jl. Raya Sentani, depan Depnaker Kota Jayapura ini menyuguhkan pemandangan yang indah Danau Sentani, dengan jejeran bukit- bukit yang semakin memanjakan mata yang bertamu kehotel ini. Keberadaannya memberi warna indah kota Jayapura. latar belakang nama ‘Line City’ hotel, karena tempatnya berada pada batas kota Jayapura- Sentani dengan jejeran bukit/gunung dibelakangnya. Selain lokasi dipinggir jalan umum, pengisian bensin dan pusat perbelanjaan berdekat dengan hotel ini, sehingga mempermudah pengunjung atau tamu hotel menikmati indahnya kota ini.
Hotel ‘Line City’ hadir dengan dua lantai dengan motif bangunan penggabungan dua budaya antara budaya Bima (Nusa Tenggara Barat) dengan budaya Papua sehingga semakin mempercantik bangunan tersebut. “Kalau bentuk bangunan sesuai budaya saya, orang Bima, sedangkan motifnya kita gunakan motif seni Papua, sebagai penghargaan dan demi pelestarian budaya Papua,” kata M. Noer Jhohan.
Pemuda kelahiran Bima, 28 september 1974 ini menjelaskan hotel yang sedang dalam tahap proses penyelesaian ini materialnya menggunakan kayu besi yang sudah dioven, sehingga tidak terjadi penyusutan. Apalagi kayu di Papua melimpah, namun pengusaha tidak berani mengambil resiko membangun hotel menggunakan material kayu karena cos terlalu tinggi, dibandingkan material lainnya. Namun bagi Jhohan harus dilakukan karena Papua kaya dengan kayu. Oleh sebab itu hotel ‘Line City’ hadir dengan keunikannya, di mana ada pohon yang diangkut dari hutan dengan panjang 6 meter dengan ukuran 20x20 tanpa dipotong terlebih dahulu, tetapi langsung dipasang oleh belasan orang. “Kayu sayap kiri- kanannya menggunakan kayu panjang semua sampai 20 meter. Jadi tidak pakai sambung- sambung,” kata yang memiliki hobi main billiar ini. Untuk menghindari elastis maka kekuatan dasarnya diperkuat dengan tembok beton dan dicor karena lantai duanya juga dicor. Lantai bawah dengan dinding beton, sedangkan lantai dua dinding kayu dengan motif budaya Papua.
Fasilitas hotel
Hotel ‘Line City’ siap memanjakan konsumen yang berkunjung dan menginap bersama keluarganya tercinta. Sejumlah fasilitas untuk kemudahan para tamu disiapkan, mulai dari ukuran kamar yang berukuran 5x4 meter sebanyak 20 buah. Disetiap kamar dilengkapi air panas, air dingin, televisi, internet gratis dengan springbed buatan sendiri kualitas terjamin. Jika perut keroncongan jangan kuatir, restoran siap saji akan menyuguhkan menu khasnya serta sebuah VIP karaoke sebagai tempat hiburan untuk bersantai ria. “Kalau untuk karaoke kita menggunakan sistim member, sehingga tidak sembarang orang yang bisa masuk,” kata Putra Bima ini. “Saya akan berusaha memberi pelayanan seperti hotel berbintang, sekalipun fisik bangunan tidak menunjukan megah atau kemewahan. Namun dengan keunikannya, memberi kenyaman dan ketenangan bagi tamu itu sendiri dan insya Allah, kalau tidak ada halangan awal 2010 baru diresmikan,” kata jebolan Sarjana Hukum Uncen ini. (Jon/CR 7)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut